I dont necessarily understand all that I read. Kadang-kadang tak nampak apa yang tersirat..
And I dont necessarily get the pantun below. But there is something pretty about it, in a way - after all, yang indah itu bahasa.
Sambungkan Aku Ke Cinta Itu
Kata-kata yang berbunga di pagar
adalah aku yang terlantar,
Dicurah hujan, tertidur-tidur berembun
bertindih rindu
Terpintal sewaktu-waktu melontar pandang
ke langsir tertiup,
Kekasih yang lama ghaib di jendela
Cuma zahir dijelma renda,
Terimbas terlintas-lintas
di wangi Ramadhan,
Bunga di pagar yang terlingkar,
Adalah aku yang tertinggal,
Izinkan aku mengejar,
nantikan aku di Maghfirah,
Sambungkan aku ke benang Arasy
yang terlilit di pagar waktu,
Sambungkan aku ke perca cinta,
Kerana dia kekasihku...
Anbakri, 10 Ramadhan 1429
Gotten from the book Nasihat Ramadhan Dari Orang-orang Yang Soleh written by Sulthan Hadi which I am currently reading. After all Ramadhan is merely 35 days or so from now so I am sort of moving into gear. After all, kalau boleh bersiap-siap in advance untuk Syawal, why not the same for Ramadhan, if not better?
And words from an ustaz comes to mind. Kata ustaz, jangan ingat Syawal je kena siap budget. Ramadhan pun patutnya ada budget jugak - untuk sedeqah, menderma dan beri makan buka puasa. He definitely does have a point.
*****
No comments:
Post a Comment